Fakta mengerikan tentang mata hari biography

The Last Concubine

December 27,
The Last Concubine, yang dalam bahasa Indonesia berarti Selir Terakhir, adalah sebuah epic love-story, kisah cinta seorang gadis muda Jepang yang harus menerima takdirnya menjadi selir seorang shogun, bertepatan dengan peristiwa runtuhnya kekuasaan Keshogunan Tokugawa, pada tahun an. Membaca buku ini, membawa kita kembali ke era Edo, zaman kuno Jepang yang luar biasa, penuh keajaiban yang membuat takjub, yang segera akan menghilang bersamaan dengan Jepang yang membuka dirinya terhadap Barat.

Kisah dalam buku ini dimulai ketika tokoh utamanya, Sachi, seorang gadis desa berusia 11 tahun, anak angkat kepala desa Kiso, diangkat menjadi dayang adik kaisar, Putri Kazu. Sachi yang lincah dan berparas cantik, yang memiliki wajah mirip dengan sang Putri, mencuri perhatian Putri Kazu yang sedang singgah di desa Kiso, dalam perjalanannya menuju Edo untuk menikah dengan sang shogun Tokugawa, Lord Iemochi. Sejak saat itu Sachi tinggal di istana perempuan dalam Kastil Edo, di mana para perempuan yang memasuki kastil akan berada di sana sampai akhir hayat, karena mereka adalah milik sang shogun.

Penulis buku ini menggambarkan dengan apik mengenai kastil Edo, sebuah istana yang berisi perempuan dan hanya seorang laki-laki, sang shogun. Bagaimana keindahan alam dalam istana yang dilengkapi dengan taman, danau, sungai, dan air terjun, keindahan kimono yang dikenakan serta wangi aromanya yang menawan, disulam indah dengan lukisan pemandangan alam membentang dari punggung sampai ujung kaki.

Bagaimana peraturan dan tata tertib dalam istana, tata krama dalam bertemu dengan sang shogun, di mana perempuan harus selalu menundukkan kepala, bahkan mengangkat kepala hanya dibolehkan sebatas melihat kaos kaki sang shogun, bagaimana persaingan yang terjadi di antara para dayang, bahkan antara ibu Suri dan sang menantu, Putri Kazu, dituturkan dalam dialog yang santun.

Sachi yang hanya anak seorang petani, melewatkan hari-harinya di istana dengan belajar men

Zero: The Biography of a Dangerous Idea

March 29,
Ketika Leonardo da Pisa (kelak dikenal juga sebagai Fibonacci) memperkenalkan angka nol ke Eropa, dia banyak dihujat kaum terpelajar di sana. Alasannya, selain angka tersebut berasal dari negeri kaum kafir, Arab (sebenarnya awal mula sejarah angka nol berasal dari peradaban Hindu, tapi diadaptasi, 'dipermudah', dan 'diperluas' oleh ilmuwan arab Al-Khawarizmi), orang2 Eropa juga merasa terancam oleh kehadiran angka ini. Dengan hadirnya angka nol, bisa dikatakan sistem numeral Romawi yang terdisi dari abjad (misal I untuk 1, V untuk 5, dll) akan menjadi usang.

Memang, untuk penggunaan luas, sistem bilangan Romawi menjadi ribet dan terlalu panjang. Karena, pada hakikatnya, bilangan Romawi nyaris tidak mengenal nilai tempat. Akibatnya, saat menuliskan angka dengan nilai bilangan besar, sangat sulit untuk menuliskan bilangan tersebut dengan angka Romawi. contohnya, bilangan jika ditulis dalam bilangan Romawi menjadi MDCCCLXXXVIII. Biar lebih dramatis lagi, coba tulis bilangan dalam bilangan Romawi. Berapa baris yang dibutuhkan? :)

Kedua, bilangan Romawi sama sekali tidak bisa digunakan untuk menyatakan bilangan desimal. Mungkin angka 1/2, 1/4, dsb (jumlahnya sedikit) masih bisa ditulis dengan berupa simbol sederhana, tapi bagaimana jika menulis 11/17? berapa nilai eksaknya? Semua kesulitan itu disebabkan oleh satu hal, sistem bilangan Romawi tidak mengenal angka nol!

Akhirnya, dengan mempertimbangkan hal tersebut, bangsa Eropa menerima penggunaan bilangan nol. Namun, seandainya mereka dapat meramal masa depan dan melihat efek angka nol bagi peradaban modern, niscaya mereka akan mati-matian mempertahankan sistem bilangan Romawi dan menolak kehadiran angka nol.

Apa pasal? ternyata, angka nol tak selugu penampilannya. Meski bentuknya sangat bersahaja, cuma berbentuk lingkaran (0), bahkan di beberapa budaya hanya cukup diwakili tanda titik (.), namun bisa dikatakan, dari angka nol inilah segala mula masalah sains, tek

Muhammad Ali

Bagi kegunaan lain, lihat Muhammad Ali (nyahkekaburan).

Muhammad Ali

Muhammad Ali pada

Nama sebenarCassius Marcellus Clay
Nama samaranThe Greatest
The People's Champion
The Louisville Lip
BeratHeavyweight
Tinggi&#;cm (6&#;ka 3&#;in)
WarganegaraAmerika Syarikat
Kelahiran()17 Januari
Louisville, Kentucky, Amerika Syarikat
GayaOrtodoks
Jumlah lawan61
Menang56
Kemenangan mengikut KO37
Kalah5
Seri0
Tiada pertandingan0

Profil Muhammad Ali

Meninggal dunia3 Jun () (umur&#;74)

Scottsdale, Arizona, Amerika Syarikat

Sebab&#;kematianKejutan septik, sakit tua dan penyakit Parkinson
DikebumikanCave Hill Cemetery, Louisville, Kentucky, Amerika Syarikat
Monumen
  • Muhammad Ali Center
  • Muhammad Ali Mural, Los Angeles, CA
KerakyatanAmerika Syarikat
PendidikanCentral High School ()
Denda jenayahPengelakan draf
Penalti jenayahPenjara 5 tahun, didenda $10, dan digantung dari sukan tinju selama 3 tahun.
Status jenayahSabitan ditarik balik
PasanganYolanda Williams (k. –)
Veronica Porché Ali (k. –)
Khalilah Ali (k. –)
Sonji Roi (k. –)
Anak-anakLaila Ali, Hana Ali, Asaad Amin, Khaliah Ali, Muhammad Ali Jr., Rasheda Ali, Jamillah Ali, Miya Ali, Maryum Ali
Ibu bapaCassius Marcellus Clay, Sr. Odessa Grady Clay
SaudaraRahman Ali (adik)
Kevin Casey (menantu)
Anugerah
  • Olympic Gold Medalist
  • 5 time Ring magazine fighter of the year
  • 3-time lineal heavyweight champion
  • Sports Illustrated 'Sportsman Of The Century'
  • BBC 'Sports Personality of the Century'
  • CSHL Double Helix Medal Honoree ()
  • Presidential Citizens Medal
  • Presidential Medal of Freedom
  • International Boxing Hall of Fame
  • Hollywood Walk of Fame

Muhammad Ali (lahir Cassius Marcellus Clay, Jr.; 17 Januari - 3

  • "FAKTA MENGERIKAN! MATAHARI BISA
  • .

  • Padahal bumi tiap hari